Kalimat itu saya dapatkan dari mbak host di sebuah acara Legislative Goes to Campus dengan tema "Tantangan dan Peluang Pemuda di Tahun 2021" yang saya ikuti di hari Jumat kemarin. Pesertanya cukup terbatas, mengingat masih dalam kondisi pandemi.
Ada tiga pemateri hebat yang sangat menginspirasi dan saya banyak dapat ilmu baru dari para pemateri.
Tapi yang menyedot 80% perhatian saya adalah mbak hostnya. Saya sampai bingung jelasinnya soal bagaimana kagumnya saya sama mbaknya. Mbaknya sangat lihai membawakan acara, membuat suasana menjadi lebih hangat dan santai, the best lah pokoknya.
Dan di sini kita berbicara soal peluang dan tantangan. Katanya sih sepasang yang tak dapat dipisahkan.
Karena menurut pemateri, kebanyakan pemuda suka mengeluh soal langkanya peluang di era industri 4.0. Padahal peluang itu tercipta saat kita menemui yang namanya tantangan. Dan sayangnya, masih ada umat manusia justru menghindari yang namanya tantangan.
Misalnya saat pandemi seperti sekarang. Tak sedikit yang ekonominya semakin memprihatinkan. Tapi ada saja ide dan akal manusia untuk menemukan peluangnya.
Di zaman yang serba teknologi ini, kita dituntut untuk mengikuti arusnya. Perubahan adalah suatu tantangan dimana kita menemukan peluang.
Bu Mina kemarin jualan sayur hasil berkebun keliling komplek pakai motor. Sempat berhenti jualan karena psbb. Mau nekat jualan pun pelanggan takut keluar rumah. Sampai akhirnya beberapa teman bu Mina nanyain lewat watsap.
"eh bu Mina gak jualan?"
"bu Mina di rumah ada kangkung gak? saya mau kepasar parno ih."
"bu Mina saya pesan paketan sup dong. kira-kira bisa anter ke rumah gak?"
Akhirnya bu Mina mengabulkan pesanan teman-temannya. Dan beliau jadi berpikir, mungkin ada banyak orang di luar sana yang juga seperti teman-temannya ini. Pengen belanja tapi takut ke pasar. Jadilah beliau memasang iklan sayur di story sosial medianya untuk promosi. Dan akhirnya mendatangkan banyak pelanggan. Bu Mina sekarang tak perlu keliling-keliling sampai pusing lagi buat menjajakan sayur. Karena beliau hanya perlu mengantar sayur pada pelanggan yang sudah memesan sebelumnya.
Wah, dari sini jadi belajar bahwa saat menghadapi sesuatu yang mungkin kita anggap masalah yang menjadi tantangan hidup kita. Kita punya dua pilihan untuk melihat dari sisi yang mana. Ada sisi yang menganggap itu sebagai penghalang dan ada pula sisi yang menganggap sebagai peluang. Tinggal kita sendiri mau melihat dari sisi yang mana.
Saya juga perlu belajar banyak. Semoga saya dan kamu bisa menjadi orang yang melihat sebuah tantangan sebagai peluang.
-with luv Maharani-